Minggu, 18 April 2010

Inspiring People, Bob Sadino

Sosok berambut putih, bercelana pendek, dan kadang mengisap rokok dari cangklongnya ini begitu mudah dikenali. Gaya bicaranya blak-blakan tanpa tedeng aling-aling. Ia adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang terkenal dengan jaringan usaha Kemfood dan Kemchick-nya.

Om Bob, biasa di sapa, memiliki pemikiran yang sama seperti gaya pakaiannya. Cuek, nyentrik, tidak mau banyak berteori, dan terbuka terhadap siapapun.

Bagi om Bob, kesuksesan di dapat tanpa rencana, semua mengalir begitu saja. Jangan terlalu banyak berteori dan berencana. Habis waktu. Lebih baik “langsung terjun” dan total menjalaninya.

Laki-laki pemilik Kem Chicks ini merupakan salah satu sosok entrepreneur yang sukses. Tiga puluh tahun lebih ia harus jatuh bangun membangun bisnis supermarketnya. “ Saya bukan berasal dari keluarga entrepreneur. Jadi, semuanya saya lakukan sendiri. Mulai dari beternak ayam sendiri, berdagang telor dari rumah ke rumah bersama istrinya, sampai belajar bercocok tanam tanaman hidroponik.

Kehidupan Om Bob bisa dikatakan naik turun. Sebelum kembali ke Jakarta pada 1958, Bob Sadino adalah orang yang mapan. Bekerja di perusahaan asing di Amsterdam, Belanda dan Hamburg Jerman, mereka hidup berkecukupan. Tetapi, jiwanya yang ingin bebas berkreasi dan rindu pada kampung halaman, yang mendorongnya pulang ke tanah air.
Sekembalinya di tanah air, Bob bertekad tidak ingin lagi jadi karyawan yang diperintah atasan. Karena itu ia harus kerja apa saja untuk menghidupi diri sendiri dan istrinya. berbekal dua mobil sedan Mercedes buatan tahun 1960 an, om Bob memulai hidupnya di Jakarta. Satu mobil dijual dan dibelikan sebidang tanah di daerah kemang. Satu lagi dijadikan taksi dan disupiri sendiri untuk mencari nafkah. Tapi naas, Mobil yang dibawanya tabrakan dan hancur. ”Hati saya ikut hancur, karena tidak ada lagi uang untuk hidup.

Secepatnya, Om Bob mencari kerja. Kali ini menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp 100. Di tengah kehancuran hatinya, seorang temannya menyarankan om Bob untuk memelihara ayam.Om Bob tertarik. Ia pun menulis surat ke teman-temannya di Belanda untuk dikirimi ayam petelur. ”Karena waktu itu orang belum terbiasa mengkonsumsi telur. Ini peluang bisnis yang baik. Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada Bangsa ini.

Dalam waktu singkat om Bob mulai beternak ayam boiler dan menjual produknya ke tetangganya . Tetapi para tetangganya tidak suka dengan telur yang besar-besar, karena mereka biasa makan telur ayam kampung. Telur om Bob tidak laku. Tapi hal itu tidak mematahkan semangatnya. Untungnya, di daerah Kemang banyak bule-bule yang tinggal. Om Bob berpikir, lebih baik menjual telur –telur itu ke orang-orang asing yang sudah biasa makan telur besar-besar. Perkiraannya tidak meleset, ”Bule-bule itu senang, bahkan mereka minta disediakan merica, garam dan daging-daging olahan seperti sosis.

Sour Sally, Hobby Yang Menciptakan Bisnis

Prestasi besar telah terlihat dalam kurun waktu setahun, dengan inovasi-inovasi yang kreatif dan selalu berusaha memuaskan kebutuhan pelanggannya, maka Sour Sally telah hadir sebagai bagian dari gaya hidup yang dinamis. Keberhasilan tersebut memang tidak terlepas dari orang-orang yang ada di balik itu semua, khususnya sang Direktur Perusahaan sekaligus pemilik Sour Sally Frozen Yoghurt, Donny Pramono.

Kegemarannya akan frozen yoghurt saat di Amerika, dimana Donny bersekolah sampai dengan kuliah S2, dan dengan dorongan Sang Bunda, maka akhirnya Donny melakukan riset dan percobaan bagaimana mengolah frozen yoghurt sehingga menghasilkan rasa yang sempurna namun sehat, karena tidak mengandung lemak.

Disinilah insting bisnis dari Donny terlihat. Ternyata frozen yoghurt tersebut selain nikmat ternyata juga menyehatkan, karena tidak mengandung lemak, apalagi ditambah topping fresh fruit yang dapat memberikan kesegaran. Disamping itu frozen yoghurt telah menjadi gaya hidup, karena diminati banyak orang, apalagi banyak variasi yang bisa diciptakan untuk menghasilkan produk yang baik. Timbullah ketertarikan dalam diri Donny untuk diciptakan suatu brand frozen yoghurt dan dapat dibawa ke Indonesia.

Apa yang diperkirakan Donny ternyata benar. Pada 15 Mei 2008, lahirlah Sour Sally boutique di Senayan City. Makanan ringan dan selingan ini ternyata semakin banyak yang menyenangi, akibatnya semakin banyak permintaan untuk membuka outlet Sour Sally lainnya.

Mencari Karakter Sour Sally

Produk tidak hanya sekedar bagus tapi juga harus tepat sasaran.Dengan mempertimbangkan segmen yang dituju, yaitu sebagian besar wanita, maka Donny berusaha mencari brand yang tepat. Kemudian dicarilah sesuatu yang disenangi wanita, yang akhirnya tercipta ikon Sally, wanita yang lucu.

Selanjutnya karakter Sally tersebut digabung dengan materi produk yaitu yoghurt sesuatu yang asam, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Sour.

Akhirnya terciptalah Brand Sour Sally, yang artinya campuran asam dan manis yang dikenal dengan yoghurt. Ternyata brand ini banyak menarik perhatian wanita, karena wanita menyenangi icon wanita lucu tersebut dan juga produk makanan yang agak asam namun manis, lezat dan menyehatkan.

Rahasia Khusus Keberhasilan

Ketika ditanya apa rahasia khusus sehingga Sour Sally ramai dikunjungi pelanggan, maka dengan lugas Donny menyatakan bahwa keberhasilan berasal dari Yang Di Atas.

Dengan pengalaman pendidikan di bidang marketing, maka Donny berusaha menerapkan bahwa Good Product dengan Good Marketing pasti bisa berhasil.Baginya produk bagus harus bisa diterima masyarakat, dan harus membina hubungan yang baik dengan pelanggan, supplier dan media.

Berpikir Kreatif dan Percaya

Bagi Donny, pria yang lahir 26 tahun lalu menyatakan bahwa untuk mencapai keberhasilan ada tiga hal penting yang perlu dilakukan.

Yang pertama adalah selalu berpikir kreatif, artinya tidak pernah menyerah.

“Hambatan pasti selalu ada, namun hambatan tersebut bukanlah jalan buntu, tapi jutsru berpikir mencari solusi supaya hambatan tersebut dapat diatasi”, demikin ungkap Donny.

Yang kedua adalah percaya, artinya kalau kita punya cita-cita, maka kita harus percaya dapat meraihnya. Dengan demikian ada dorongan dan kekuatan untuk dapat mencapai apa yang dicita-citakan.

Sikap tersebut, Donny gambarkan ada pada dirinya yang dihubungkan dengan kegemarannya bermain futsal. “Dalam bermain futsal, saya lebih senang menjadi Striker, karena Striker agresif menyerang, maju terus, tidak putus asa”

Kedua hal tersebut perlu didukung dengan memiliki hubungan baik dengan orang lain. ”Good Marketing ditunjang dengan hubungan yang baik dengan pelanggan dan media”, demikian dinyatakn Donny. Jadi ada hubungan yang saling mendukung satu sama lain

Dengan bermodal hal-hal tersebutlah yang memacu Donny untuk tidak berhenti berkarya, sekalipun saat ini kelihatannya sudah berhasil, namun bukan saatnya untuk berhenti. Kedepannya, Donny berencana untuk membuka outlet baru di Surabaya, Bali dan beberapa tempat lainnya, bahkan ada permintaan dibuka outlet di luar negeri.

”Tentu akan sangat membanggakan, jika brand lokal bisa berkembang sampai ke luar negeri, karena hal ini akan menciptakan kesan yang baik bahwa ternyata Indonesia bisa menciptakan produk gaya hidup yang bisa bersaing di mancanegara”, tambahnya mengakhiri pertemuan yang menyenangkan tersebut

Sukses Rahmat Gobel

Sebagai pemegang kendali perusahaan eletronik nasional terbesar namanya tak asing lagi di telinga. Kepiawaiannya mengembangkan industri elektronik, didukung tenaga-tenaga ahli pilihannya dari dalam maupun luar negeri mampu menghasilkan produk-produk elektronik kebanggaan Indonesia.

Dr. (HC). Rahmat Gobel adalah penerus generasi kedua National Gobel. Lahir di Jakarta 3 September 1962, menamatkan kuliah nya di Universitas Chuo Tokyo Jepang kemudian Rahmat menjalani praktek kerja di Matsushita Group, pemilik merek Panasonic yang menjadi mitra kerja PT National Gobel, yang dimiliki alm. H. Thayeb Mohammad Gobel, ayahnya. Tahun 1989 Rahmat Gobel kembali ke Indonesia dan menduduki posisi Asisten Presiden Direktur PT National Gobel. Perusahaan ini merupakan joint venture pertama antara pihak Jepang dengan Indonesia di bidang manufaktur elektronika.

Anak ke lima dari tujuh bersaudara mendiang H Thayeb Mohammad Gobel ini terus berupaya ‘mempertahankan’ perusahaan warisan ayahnya ini. Ia bukan saja mengelola bisnisnya agar tetap bertahan di tengah masa krisis, namun juga berusaha membangun perusahaan sekaligus membangun tempat kerja bagi banyak orang. “Karena perusahaan ini tempat banyak orang bergantung,” katanya. Untuk itu, ia terus berupaya agar produknya diterima masyarakat dan aktif menjaga kepercayaan para investor agar mereka tetap mengembangkan usahanya di Indonesia dan tidak hengkang ke luar negeri.

Sudah lebih dari 36 tahun Panasonic bekerjasama dengan National Gobel dalam penjualan produk-produk perusahaan Jepang tersebut di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham yang senantiasa berubah menyebabkan namanya juga terus mengalami penyesuaian. Pada tahun 1980 nama National Gobel berubah menjadi Gobel Dharma Nusantara dan di tahun 1991 berubah menjadi National Panasonic Gobel. Panasonic merupakan brand yaang dimiliki Matsushita Elecktric di Jepang, sedangkan National adalah merek yang dimiliki oleh perusahaan milik keluarga Gobel. Dan pada perjalanannya, sejak 1 April 2004 perusahaan ini kembali berganti nama menjadi PT. Panasonic Gobel Indonesia.

Sebagai Presiden Komisaris PT. Panasonic Gobel Indonesia (PGI), Rahmat mengaku memulainya dari bawah. “Tidak serta merta begitu saja saya mendapatkan tempat dijajaran Direksi National Panasonic Gobel, tetapi melalui proses yang panjang,” katanya. Saat kembali ke Indonesia tahun 1988 Rahmat ditempatkan sebagai tenaga pelatih di pabrik baterai. Statusnya pun sebagai karyawan baru. Satu tahun kemudian, ia baru masuk jajaran manajemen menengah yang terlibat membuat perencanaan manajemen. Beruntung ia sudah belajar globalisasi, dan memahami pabrik. Ia juga sudah bisa mewarisi nilai-nilai bisnis yang ditanamkan ayahnya sejak Rahmat kecil.

Untuk dapat bersaing di tengah iklim persaingan yang kian ketat, Rahmat menyebutkan pelaku industri harus memikirkan bagaimana produknya bisa dibedakan oleh konsumen terhadap barang yang dihasilkan pesaing. Perbedaan in tentunya tidak hanya dalam harga, tapi juga “sesuatu” yang bisa memberi nilai tambah lebih besar kepada konsumen. Pembeli bersedia membayar lebih terhadap “sesuatu” yang berbeda itu. Jika perbedaan hanya didasarkan pada harga, produk akan cepat tersingkir begitu masuk barang yang lebih murah.

Membangun industri adalah membangun sebuah sistem dan pola pikir yang selalu terarah pada upaya meningkatkan nilai tambah produk. Dalam sudut pandang inilah, daya saing industri nasional hendaknya dikembangkan. Dikatakannya juga pendekatan technovation perlu mendapat perhatian. Technovition adalah upaya secara berkelanjutan dalam melakukan inovasi teknologi untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan metode kerja ke tingkat yang lebih tinggi, agar produk yang dihasilkan memberi nilai tambah yang tinggi bagi konsumen dan produk yang dihasilkan selalu berdaya saing.

Technovation mengandung tiga aspek yaitu kemampuan technology innovation, entrepreneurship dan technology management. Kemampuan technology innovation dan entrepreneurship saja misalnya, tidaklah cukup tanpa dukungan technology management, seringkali produk yang dihasilkan gagal dalam tahap komersialisasi di pasar karena management yang kurang baik.

Dalam berkarya, Rahmat Gobel selalu memadukan dua filosofi sebagai dasar orientasi. Filosofi ‘pohon pisang’ diperoleh dari ayahandanya. Sedangkan filosofi ‘air mengalir’ dari Bapak Matsushita rekan bisnis group gobel. Pohon pisang mudah tumbuh di mana saja dan setiap bagiannya dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Air pun demikian, tersedia dalam jumlah yang relatif banyak dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, sesuai kebutuhan. Realisasi dari keduanya adalah penciptaan produk berkualitas tinggi yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan produk berkualitas tinggi, Panasonic Gobel mampu ‘menelorkan’ berbagai produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Hasil produksinya masuk dalam pasar lokal maupun global pada lebih dari 60 negara. Bukan itu saja sejak tahun 2002 (dari tahun berdiri 1972-red) PGBI telah mencapai kebebasan finansial dan menjadi perusahaan dengan pinjaman nol. Suatu prestasi yang patut dibanggakan dan disyukuri tentunya.

Untuk menghasilkan produk yang baik, dibutuhkan karyawan yang profesional dan cakap. Rahmat menerapkan lima budaya kerja di lingkungan Panasonic Gobel yang terdiri dari 5 S, yaitu Seiri (Pemilahan), Seiton (Penataan), Seiso (Pembersihan), Seiketsu (Pemantapan) dan Shitsuke (Pembiasaan). Kelima dasar inilah yang hingga kini menjadi kebudayaan bahkan kebiasaan para karyawannya. “Dengan memilah mana yang masih dipakai dan mana yang sudah tidak dipakai, menata rapi pada tempatnya, menjaga kebersihan, membiasakan efisiensi, akan menjadi budaya yang akhirnya menjadi perilaku yang baik. Itulah dasar kerja kami,” lanjutnya.

Meskipun bergerak di bidang elektronik,Rahmat sangat perduli lingkungan. Karena itu usahanya selalu didukung dengan teknologi pengolahan limbah yang efektif. Selain terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan, juga menerapkan standard global sebagai orientasi keperdulian lingkungan. Tak heran jika perusahaan yang dibawah kendalinya itu beberapa kali telah mengantongi penghargaan. Seperti sertifikat untuk menagemen mutu ISO 9002 tahun 1994, sertifikat untuk sistem managemen lingkungan ISO 14001 tahun 1997, dan berbagai sertifikat lain sebagai bukti keunggulan produksinya.

ROBBY DJOHAN,EKONOM HANDAL DAN MENTOR YANG BAIK

Robby Djohan, dosen Pascasarjana Universitas Indonesia, merupakan salah satu ahli ekonomi yang dimiliki bangsa Indonesia. Seorang mantan bankir, mantan chief executive officer (CEO) pada beragam perusahaan raksasa, berhasil mengukir berbagai prestasi.

Ia merintis karier di Citibank, kemudian membesarkan Bank Niaga (dari bank yang tadinya tidak punya nama, menjadi bank nomor dua di Indonesia). menyelamatkan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia, dan mengantarkan mahamerger beberapa bank BUMN menjadi Bank Mandiri. Tidak heran dengan segudang prestasinya, Robby menerima banyak penghargaan seperti The Best CEO 2000 dan CEO Terbaik di Masa Krisis, yang diadakan Majalah Swa dan Asian Market Intelegence (AMI).

Pria yang mengaku memiliki karakter cenderung bebas dengan tendensi urakan, slebor atau cuek ini dilahirkan tanggal 1 Agustus 1938 di Semarang. Robby senang mencari uang sejak kecil. Ketika SD sudah berjualan kue basah. Pada masa SMA malah sempat menjadi tukang catut. Dan selepas mahasiswa langsung bekerja di salah satu bank asing terkemuka, Citibank.
Di usia 67 tahun, Robby Djohan tetap menjadi figur menarik untuk diajak berbincang tentang dunia korporasi dan manajemen di Indonesia.

Dengan pengalamannya yang sangat banyak dan memimpin di bank-bank dan perusahaan terkemuka, Robby sering memberikan tips dan pengarahan pada ekonom muda. Ia juga seorang mentor dan pengkader yang baik. Anak didiknya masih tetap berkibar di kancah bisnis nasional. Seperti Agus Martowardojo, Direktur Utama Bank Mandiri, Gunarni Soeworo, Komisaris Utama Bank Mandiri, Emirsyah Satar, yang dipercaya menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia dan Arwin Rasyid.


Pengalaman sangat spektakulernya adalah ketika selama enam bulan ia dipercaya memimpin Garuda. Saat itu ia langsung dihadapkan pada situasi yang disebutnya sebagai, “negative networth gila-gilaan, sebab utang (liabilities) jauh lebih besar dibanding harta (asset), sehingga saldonya negatif. Bottom line sudah merah, begitu juga saldo ditahan (retained earning) juga telah negatif. “Pada posisi demikian, praktis tinggal dua hal yang akan bisa dilakukan yakni menambah modal atau melikuidasi,” katanya.


Kalau hanya berpikir seperti ketika sedang mengelola perusahaan biasa, ia pasti akan melakukan likuidasi. Tetapi, akhirnya ia memilih peluang restrukturisasi mengingat Garuda adalah pembawa bendera Indonesia sehingga terdapat ikatan emosional pada masyarakat luas serta kebanggaan yang sulit dihapuskan.

Restrukturisasi berarti membuang yang jelek dengan melakukan perubahan mendasar berupa perubahan manajemen, kepemimpinan, operasional dan pendekatan pasar. Tujuannya satu, agar nilai pasar Garuda bisa meningkat. Tapi sebelum hal itu dilakukan, muncul persoalan baru. Robby harus menghadapi demontrasi karyawan yang menyambutnya sewaktu ia baru masuk Garuda. Dengan tenang, Robby menghadapi para karyawan tersebut dan menjelaskan secara rinci dan terbuka atas semua kebijakan yang sedang,telah dan akan diambil, berkaitan dengan kondisi perusahaan.

Sesudah berhasil mengatasi tantangan dari dalam, ia segera melakukan program restrukturisasi. Hal pertama yang dicanangkan adalah membangun image Garuda sebagai penerbangan yang paling tepat waktu dan aman. Ia menargetkan OTP (On Time Performance) di atas 90 %. Untuk mengurangi kerugian yagn sangat besar, Robby segera meng-cut beberapa rute penerbangan ke Eropa yang banyak memakan biaya dan meminta bantuan dari pihak Swiss teknik melakukan perbaikan ke beberapa pesawat yang rusak. Dan yang tak kalah pentingnya dalam re-strukturisasi adalah mengganti level management tingkat atas dengan orang-orang muda yang lebih fresh dan highly motivated.

Sesudah dua bulan memimpin Garuda (termasuk memindahkan kantor ke Bandara Soekarno-Hatta agar bisa langsung memantau situasi lapangan), ia pun berhasil memutar haluan Garuda dari nyaris bangkrut menjadi maskapai penerbangan yang tetap terbang, sekaligus bisa menguntungkan.

Setelah kepemimpinannya berjalan 8 bulan, Garuda meningkat image nya menjadi penerbangan tepat waktu, menjadi break even bahkan meraih laba 60-an juta dolar di tahun berikutnya, dan karyawannya lebih bersemangat. Sayangnya Robby keburu dipindah untuk menangani Bank Mandiri yang baru dibentuk.atu hal yang menjadi pesan Robby, lakukan semua hal di bisnismu dengan sungguh-sungguh. dan bangun kepercayaan para staff dan managemen.

3 Ciri Entrepreneur Menurut Ciputra

Pertama, seorang entrepreneur memiliki “mata” masa depan yang tajam. Mereka mampu melihat sebuah peluang bisnis yang tidak dilihat atau kurang diperhitungkan oleh orang lain. Ia melihat sebuah “visi” atau impian masa depan yang mencengangkan dan menggairahkan dirinya.

Kedua, seorang entrepreneur adalah seorang “innovator”, ia dapat menciptakan dan menemukan caranya sendiri untuk meraih visi besar itu. Saya simpulkan bahwa : “Seorang entrepreneur adalah seorang yang inovatif dan mampu mewujudkan cita-cita kreatifnya. Oleh karena itu, seorang entrepreneur akan mengubah padang ilalang menjadi kota baru, pembuangan sampah menjadi resort yang indah, kawasan kumuh menjadi pencakar langit tempat ribuan orang bekerja. Entrepreneur mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas.”

Yang ketiga, seorang entrepreneur bersedia “memikul” resiko” baik itu resiko financial (resiko rugi) maupun resiko mental (dianggap gagal). Seorang entrepreneur sejati adalah seorang pelopor, seorang penjelajah sejati atau juga seorang pendaki gunung yang tidak pernah mendaki sebuah gunung untuk kedua kalinya. Mereka bermimipi, bersemangat, bergerak maju menyambut tantangan dan tidak gentar memikul resiko yang telah ia perhitungkan. Ringkasnya entrepreneur sejati berani rugi, berani malu dan juga berani terkenal(yea.co.id)

Menjual Keunikan Lewat Strawberry

Strawberry Café didirikan oleh Putera Priyadi sekitar 5 tahun lalu. Kafe yang awalnya dinamai warung Strawberry itu didirikan di bekas rumah makan khas jawa milik orang tua Putera.

Berangkat dari modal yang diberikan ayahnya, pria yang memiliki motto orang tidak akan pernah bangkit kalau tidak pernah jatuh ini memberanikan diri membuka warung dengan menu seadanya karena modalnya memang pas-pasan

“Jus aja hanya tiga macem, menu lainnya nasi goring dan sego bebel layaknya makanan warung khas jawa” ujarnya. Namun warungnya tampak berbeda karena dilengkapi dengan sarana permainan seperti congklak dan ular tangga.

Ular tangga cinta itu salah satu buatannya dan paling disukai pelanggan. Walaupun bukan hal baru karena ditambah dengan sentuhan cinta dalam game itu sehingga semakin menarik.

Bangunan warung itu memang hanya dari kayu dan papan, dengan meja seadanya dan televise 14 inchi. “Dari awal saya telah menanamkan untuk membuat sesuatu yang berbeda dan unik sehingga akan diingat pelanggan”

Meski demikian usahanya tak berjalan mulus. Promosi dilakukan habis-habisan dengan menyebarkan brosur ke berbagai tempat tetapi hasilnya tetap minus. Tahun pertama usahanya merugi.

Tetapi kondisi ini justru dinilainya sebagai pelajaran yang berarti. Putera pantang menyerah dan mengganti strategi promosi dari mulut ke mulut. Hasilnya lebih mujarab. Menu andalannya adalah nasi strawberry dan serabi strawberry yang sempat dipesan istana kepresidenan. Putera juga tak segan menamai 26 ragam serabi dan 140 jenis jus dengan nama yang unik.

Setelah menu andalan disukai pelanggan, warung strawberry pindah ke ruko yang lebih bagus di tanjung duren, sekaligus berubah nama menjadi Strawberry Cafe. Games yang ditawarkan semakin banyak termasuk games impor.

”kita punya target market anak muda, tetapi juga tidak menutup bagi pelanggan keluarga. Menunya bermacam-macam seperti sego ayam, sego bebek..”

Dia menuturkan tidak semua ide yang ditawarkan sepenuhnya gagal. Dengan tetap percaya diri dan tidak takut dikomplain pelanggan, justru karena keunikan itu akan menjadi pembicaraan orang dan memicu penasaran untuk mencobanya.

”keunikan lainnya seluruh harga dibanderol dengan bilangan 999. misalkan seharga Rp 20,000, maka dibanderol Rp 19,999. Adapun pakaian dan aksesoris para pelayannya juga lucu-lucu. Strawberry Cafe mempersilakan pelanggan yang ingin berlama-lama menikmati permainan dan suasana santai di cafe agar mereka mendapatkan kesan untuk diceritakan ke orang lain.

Pada tahun keempat, Putera membuka Strawberry Cafe yang jauh lebih bagus di Gandaria, Jakarta Selatan. Kafe dengan 420 games dan trainer ini untuk membidik anak-anak muda dan perusahaan yang hendak mengadakan team building.

Saat ini strawberry cafe memiliki seribuan anggota dengan kunjungan per hari rata-rata 500 orang-900 orang . bermodalkan kesuksesan tersebut, Putera juga siap ekspansi dengan pola franchise ke Bandung dan Surabaya. (Life, Bisnis Indonesia)

Wanita-Wanita Inspirasi Bisnis Dunia

Wanita dalam berbisnis tak bisa lagi dipandang sebelah mata bahkan kini wanita dalam berbisnis meroket ditengah pasar yang menggeliat mala mini. Menurut pusat penelitian wanita bisnis, para pebisnis wanita menghasilkan sekitar 2,3 triliun dollar ke ekonomi Amerika dan mempekerjakan lebih dari 18 juta orang. Kisah sukses para pebisnis wanita banyak menghiasi kolom-kolom majalah ataupun harian terkemuka, tak diragukan lagi wanita sebagai pemimpin di dunia bisnis sangat menginspirasi dunia entrepreneur.

Berikut ini adalah beberapa kisah sukses wanita pebisnis dunia dalam mengembangkan bisnisnya.

Katherine Graham, Wanita Besi, Sang CEO Washington Post

Katherine Graham berhasil mengembangkan kepemimpinannya berdasarkan kepercayaan banyak orang terhadapnya. Kematian suaminya akibat bunuh diri tak menyebabkan Katherine menjadi depresi namun berkat kegigihan dan tekadnya yang kuat, Katherine mampu mengisi posisi suaminya sebagai penerbit salah satu Koran terbesar di dunia tersebut.

Katherine mengaku awalnya tak memiliki ide apapun mengenai apa yang disebut kepemimpinan, namun seperti yang terekam di biografinya, Katherine mengatakan bahwa” apa yang saya lakukan adalah dengan selalu melangkah satu langkah didepan, menutup mata saya dan melintasi rintangan”. Keberaniannya tersebut membawanya menjadi CEO wanita pertama di Fortune 500 company. Kesuksesan Katherine juga tercatat pada kata-katanya adalah dengan mencintai apa yang kamu lakukan dan mendalaminya, apalagi yang lebih menyenangkan dari itu semua?”

Ruth Handler, Pendiri Mattel dan Kreator Barbie

Entrepreneur wanita asal California, Ruth Handler mentransformasikan keinginan gadis kecil yang bermain dengan boneka biasa menjadi boneka-boneka cantik bak model ataupun bintang film. Keyakinan bahwa boneka tersebut akan diterima pasar membuatnya meluncurkan icon yang dikenal sebagai Barbie. Dari sebuah toko di garasi di tahun 1945, Mattel tumbuh menjadi salah satu perusahaan di Fortune 500. kemampuan Ruth Handler untuk tetap memegang teguh visinya menunjukkan bahwa hal ini perlu dimiliki oleh seluruh pengusaha.

Mary Kay Ash, penemu Mary Kay Cosmetics

Bisa jadi salah satu kesan paling penting yang meningkatkan kesempatan wanita dalam bisnis berasal dari sikap positifnya. Begitupula dengan Mary Kay Ash, penemun Mary Kay Cosmetics yang terkenal dengan visi dan misinya yang selalu positif. Mary Kay Ash memasuki dunia marketing dan selling dengan brand” Stanley Home Products”.

Ssepanjang karirnya Mary Kay memenangkan berbagai penghargaan dan masa pensiunnya digunakan untuk membangun bisnis impiannya. Dengan bisnisnya yaitu Mary Kay cosmetics, Mary Kay mampu mengubah taraf hidup jutaan orang. Kesuksesan tidak dating begitu saja pada Mary Kay, suaminya wafat satu bulan sebelum launching perusahaannya namun filosofinya untuk maju dan berjuang tetaplah ada.

Oprah Winfrey, Chairman Harpo Inc

Nama Oprah Winfrey sangatlah dikenal di kalangan manapun, dengan sikapnya yang sangat membumi, wanita afro amerika pertama yang menjadi milyader ini mampu diterima di berbagai kalangan masyarakat. Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Oprah juga sangat aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan social. Oprah memulai karirnya di televisi pada usia 17 tahun dan karirnya menanjak ketika ia mengambil alih “AM Chicago” show yang saat itu sudah memudar popularitasnya. Kesuksesan dan bisnis yang diraihnya juga berasal dari keinginannya yang kuat untuk menolong orang lain.

Oprah menekankan misi perusahaannya untuk Oprah winfrey show menggunakan televise untuk mentransformasikan kehidupan banyak orang dan untuk memberikan kebahagiaan serta rasa dibutuhkan ke setiap orang.

Wanita-wanita ini mewakili sedikit dari banyak wanita-wanita hebat yang sangat berpengaruh dalam bisnis. Benang merah yang dapat ditarik diantara kisah sukses tersebut adalah bahwa sukses tidak datang begitu saja. Sukses selalu beriringan dengan kerja keras dan tantangan. Jangan pernah putus asa dalam perjuangan untuk merintis usaha, hal itu merupakan syarat untuk banyak hal-hal hebat.(yea.co.id)