Minggu, 18 April 2010

Menyadari bisnis kuliner tidak pernah mati

Velly, tidak gentar untuk ‘banting setir’ usahanya dari restoran masakan sunda ke restoran burger. Namun, ia perlu waktu dua bulan untuk menciptakan formula burger yang memiliki rasa khas. "Maklum, saya harus bersaing dengan resto burger ‘impor’ dan burger kaki lima yang sudah menjamur di mana-mana," ujar ibu dua anak ini.

Setelah menemukan resepnya, Velly menamakan resto-nya ini Klenger Burger. Kerja keras Velly berhasil. Klenger Burger berhasil membuat pembelinya klenger (lupa diri). Dari satu outlet yang dibuka pertama kali pada Februari 2006, kini Klenger Burger sudah berkembang menjadi 26 outlet yang tersebar dari kawasan Jabodetabek hingga Bali. Pesatnya pertumbuhan bisnis Velly ini karena ia memakai sistem franchise, "Saya ingin menciptakan kerja sama usaha dengan sebanyak mungkin orang," ujarnya beralasan. Velly menawarkan paket Rp 85 juta sampai Rp 100 juta yang berupa bangunan outlet (kedai), freezer, mini-komputer, seragam karyawan, serta bahan-bahan awal berdagang. Harga ini sudah termasuk franchise fee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar